Friday, March 10, 2017

Cloning Hardisk via Jaringan



Laawas kada posting nah...
Sebelumnya saya beritahukan bahwa, semua tutorial akan menggunakan bahasa "becak", agar mudah di pahami para awam seperti saya. 😀

Cloning biasa di artikan membuat duplikasi sebuah partisi atau hardisk, tidak peduli apakah itu berisi operating system atau hanya sebuah dokumen. Dan proses cloning pastinya lebih cepat, aman dan mirip sesuai aslinya dibanding menggunakan copy. Proses cloning bisa dilakukan antar hardisk ke hardisk, hardisk ke image (berupa file) maupun sebaliknya.

Cloning yang biasa dilakukan adalah per hardisk ke hardisk, itu jika komputer yang akan di clone cuma beberapa tidak masalah.. tapi jika jumlahnya puluhan sampai ratusan, emang mau ? itulah yang menjadi masalah, ketika masalah muncul maka baru saya mikir,,, cuma mikir dan googling sih.. 😆 ternyata ada software yang menyediakan fasilitas itu, antara lain norton ghost server (berbajak) dan clonezilla server (gratis).


Awalnya ujicoba menggunakan ghost, tapi hanya bisa menggunakan mode multicast (dilakukan secara serentak proses cloning di client, agak lama dan client berikutnya yang ketinggalan tidak bisa menyusul dan harus menunggu proses cloning selesai)

Kemudian menggunakan clonezilla, memang agak panjang sih urutan prosesnya, tapi akhirnya berhasil dengan semua mode unicast, multicast, dan broadcast. Proses lebih cepat beberapa kali lipat di banding dengan ghost. pembuatan image dapat di letakkan di komputer lokal maupun di server (samba dan SSH), sampai 100 client sekaligus, dengan beberapa kelebihan itu akhirnya pilihan jatuh pada clonezilla.
Gambaran umumnya seperti berikut :



Penjelasan gambar :
  • semua komputer dihubungkan dengan switch (disarankan gigabit)
  • Server samba/ssh jika punya, untuk menyimpan backup image hdd sumber, harus dibuatkan dulu foder "partimag" di home (/home/partimag) dan set permision 777. nantinya hanya bisa mode multicast dan broadcast.
  • komputer yang digunakan untuk proses deploy yang nantinya juga digunakan untuk server boot menggunakan drlb
  • jika backup ingin disimpan di komputer drlb. maka harus menyiapkan hdd tambahan sebagai tempat penyimpanan. jadi dikomputer drlb akan terpasang 2 hdd, satu berisi master yang akan di clone, hdd satunya untuk menyimpan file image. paham gak son ...?
Berikut saya membuat catatan untuk proses cloning windows 7lewat jaringan menggunakan drlb dan clonezilla.
  1. Siapkan file iso drlb yang didalamnya sudah include clonezilla live dan clonezilla server, saat ini saya menggunakan DRBL live version: 2.4.7-7, pilih yang .iso. bisa sedot disini..............
  2. Buat CD boot atau USB boot DRBL live. (sepertinya ini tidak perlu di jelaskan 😇)
  3. Siapkan, sempurnakan, install hdd yang akan dijadikan master/induk/sumber, termasuk aplikasi-aplikasi yang diperlukan. TAPI TIDAK PERLU pasang drivernya (kecuali komputer client yang akan di clone menggunakan merk dan type yang sama semua.) :::: disarankan gunakan hdd dengan kapasitas paling kecil dari yang ada, karena clonezila tidak bisa melakukan penyesuaian dari hdd kapasitas besar ke kecil, tapi kalau dari kecil ke besar bisa..
  4. Untuk client yang berbeda-beda motherboardnya bisa gunakan perintah ini : start - my computer - c:\ - windows - system32 - sysprep (lebih singkatnya jalankan sysprep.exe yang ada di c:\windows\system32\sysprep. lakukan seperti gambar dibawah ini

  1. pasang hardisk master yang sudah dibuat tadi (no.4) di komputer server clonezilla
  2. pasang hardsik kedua di komputer server clonezilla sebagai tempat untuk menyimpan file image. (bisa hdd, flashdisk dll yang penting muat) :::: disarankan hdd SATA yang dipasang langsung ke motherboard, karena lebih stabil untuk power suply nya
  3. Hidupkan komputer yang akan digunakan sebagi server clonezilla, dengan CD/USB boot yang sudah dibuat di no.2 sampai tampil sbb

Proses utama ada 2
1. Membuat Image, urutannya lihat gambar dibawah ini


pilih device - image (hardisk ke file image)

SSH server (saya simpan file image di server SSH saya yang ada dilokal, buat folder /home/partimag)

bring up ethernet, kebetulan terpasang 2 ethernet. jadi harus ditentukan

saya pilih dhcp untup ip address, karena pada jaringan saya sudah terpasang DHCP server, tapi jika di tempat anda belum ada, maka anda pilih statik. tentukan ip address, netmask, dan gateway

masukkan ip dimana file image akan di letakkan, SSH server saya ber-IP seperti gambar

tentukan port SSH yang digunakan. defaulnya 22. tapi jika anda telah rubah berarti anda harus menyesuaikan






masukan user root, akun user ssh yang telah dibuat

menentukan folder tempat menyimpan image, buat dulu pakai winscp kalau gak mau repot


jawab aja dengan menulis "yes" (tanpa tanda petik)

ketik aja password root (emang gak kelihatan apa yg anda ketik koq, ketik aja 😀)

enter aja

pilih beginner, dari pada pusing 😀

Pilih save disk : artinya menyimpan keseluruhan hdd dalam bentuk image
berikan nama untuk image anda

pilih hdd yang dijadikan sumber/master/induk, pastikan yang anda pilih benar . (jika sampai terbalik resiko sendiri)

pilih skip cek jika mau cepat, tapi pilih auto jika ingin aman tapi proses jadi lebih lama.


pilih skip aja lagi

pilih not to encrypt, datanya gak penting juga koq

jika sudah selesai mau diapakan, reboot atau shutdown ? shutdown aja

Liatin aja tuh tulisan tuh..
proses mount , liatan aja..

sudah yakin dg isi partisi yang ada di hdd induk ? jawab Y klo yakin

sampai sini,, tinggal minum kopi...

sambil nyedot rokok juga boleh, klo merokok sih..
 
ditinggal sambil rebahan

Lihat Proses upload imagenya.. itu karena lancard pada komputer server clonzilla masih 10M/100M, jika sudah gigabit semua bisa tembus 300Mbps bahkan lebih jika jalan lagi kosong
jika berhasil maka akan terbentuk folder dengan nama yang dibuat tadi... 






prose pembuatan image untuk cloning yang di letakkan di  server sudah selesai...

lihat tutor selanjutnya, untuk melakukan clone rame-rame dari client lewat jaringan...



4 comments:

Post a Comment