Saturday, March 5, 2011

TEORI DASAR HORISONTAL OUTPUT


keterangan gambar:
1. transistor output 
2. flyback 
3. heat zink/pendingin 
4. trafo matching 
5. elco 6. transistor oscilator 

Output power supply pada pesawat televisi sering ditemukan untuk mensupply tegangan-tegangan yang dipakai sebagian besar oleh blok-blok televisi, misalnya pada sasis mesin china, output power supply terdiri dari B+ (sekitar 90 s/d 140V), tegangan aux dan V_standby (v_aux, umumnya 12V), tegangan v_sound (16V), tegangan amplifier vertikal (24V), tegangan video output (180V). 

Berbeda dengan sasis jenis lainnya, power supply yang terpasang hanya untuk sebagian kecil dari kebutuhan tegangan pada pesawat televisi (hanya terdiri dari B+, v_standby dan v_sound). Sedangkan tegangan-tegangan lainnya disupply oleh trafo flyback (FBT). Jadi bisa dikatakan bahwa blok power supply pada TV sebagai sumber tegangan primer dan FBT merupakan sumber tegangan sekunder (yang mengolah tegangan B+ dari power supply menjadi beberapa tegangan sekunder yang dibutuhkan).
Pada blok output horisontal, terdapat 5 komponen/blok utama, yaitu, driver, transistor final (sering disebut TR horisontal), FBT (flyback transformer), yoke horisontal dan EW/OW adjusment (pada jenis TV flat). Pulsa signal horisontal dari osilator horisontal dikuatkan oleh driver horisontal yang kemudian dikuatkan lagi oleh transistor horisontal. 

Transistor horisontal akan memberi pulsa pada lilitan primer FBT sehingga akan muncul tegangan-tegangan di lilitan sekunder FBT. Selain itu, pulsa-pulsa pada output transistor horisontal diumpankan ke yoke horisontal untuk membelokkan elektron pada tabung/CRT secara mendatar (horisontal) dalam siklus/ periode tertentu. Pada TV flat, output defleksi/yoke horisontal ini dilengkapi dengan rangkaian EW untuk mengatur derajat pembelokan elektron oleh yoke horisontal. Blok output horisontal disupply oleh tegangan B+ dari power supply, yang kemudian oleh FBT diubah/ diproses untuk menghasilkan tegangan-tegangan lainnya yang dibutuhkan (misalnya tegangan aux dan tegangan amplifier vertikal). Jadi kegagalan/kerusakan dalam horisontal output dapat menyebabkan terganggunya tegangan-tegangan pendukung bahkan dapat menyebabkan TV tidak bisa menyala/terproteksi, meskipun tegangan B+ sudah ada. 

Berikut ini sedikit keterangan tentang masing-masing blok/ komponen pada horisontal output. 
  • Driver Horisontal Amplitudo/level sinyal pulsa horisontal dari output osilator horisontal tidak cukup untuk menggerakkan transistor final secara langsung, jadi dibutuhkan penguat driver horisontal. Pada blok driver horisontal dapat ditemukan transistor driver, filter dan trafo driver horisontal. Pada beberapa jenis TV ada yang tidak menggunakan trafo horisontal melainkan dikopel langsung ke final horisontal, misalnya pada TV RCA/Saba/ Thomson. Driver horisontal bekerja dalam rentang frekuensi tertentu sesuai dengan frekuensi horisontal pada TV. Oleh karena itu, blok driver ini sering menggunakan transformator dan filter (R dan C seri pada kolektor transistor driver) untuk menjamin bahwa frekuensi kerjanya tidak ‘keluar’ dari desain frekuensi horisontal. Selain itu, penggunaan trafo dapat mengurangi emisi frekuensi yang tidak dikehendaki sekaligus sebagai penyesuai impedansi antara output transistor driver dengan transistor final horisontal.
  • Kerusakan pada blok ini antara lain pergeseran fasa, penguatan kurang, self oscillation dan osilasi parasitik. Kerusakan- kerusakan tersebut dapat menyebabkan terganggunya sistem AFC sehingga dapat menyebabkan tidak awetnya transistor final horisontal dan blok-blok output horisontal yang lain.
 

1 comments:

Post a Comment